eFishery Raih Pendanaan Luar Biasa $200 Juta! Lampaui $1 Miliar Valuasi & Ekspansi Global!

photo author
- Sabtu, 22 Juli 2023 | 23:36 WIB
Danamas Beri Akses Permodalan untuk Ribuan Pembudidaya Ikan Binaan eFishery. (Danamas for Indoneside)
Danamas Beri Akses Permodalan untuk Ribuan Pembudidaya Ikan Binaan eFishery. (Danamas for Indoneside)

 

eFishery, startup aquakultur Indonesia, sukses mengumpulkan dana investasi $200 juta, mencapai valuasi unicorn di industri dan berencana ekspansi global. Startup aquakultur eFishery telah memberikan dampak positif pada industri aquatech dan petani kecil di Indonesia dengan teknologi pemberian pakan pintar.

PurwakartaOnline.com -- 22 Juli 2023 - eFishery, sebuah startup yang bergerak di bidang aquakultur di Indonesia, telah berhasil meraih pendanaan sebesar $200 juta dalam Seri D. Dengan pencapaian ini, eFishery menjadi startup pertama di industri aquakultur global yang mencapai valuasi lebih dari $1 miliar.

Perusahaan ini fokus mengembangkan sistem pemberian pakan pintar untuk perikanan, dan saat ini telah melayani 70.000 peternak ikan dan udang di 280 kota di seluruh Indonesia. Kabar ini diumumkan setelah adanya laporan tentang upaya eFishery dalam mencari pendanaan baru.

Pendanaan Seri D ini dipimpin oleh 42XFund berbasis di Abu Dhabi, dengan partisipasi dari Kumpulan Wang Persaraan (Diperbadankan), dana pensiun sektor publik terbesar di Malaysia, Swiss asset manager responsibility, dan 500 Global.

Baca Juga: Revolusi Kendaraan Listrik Indonesia: Maka Motors Borong Modal Miliaran dan Siap Kuasai Pasar!

Selain itu, investor lama seperti Northstar, Temasek, dan SoftBank juga turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan kali ini. Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif bagi eFishery. Pada Januari 2022, TechCrunch sebelumnya telah meliput pendanaan Seri C eFishery sebesar $90 juta.

Menariknya, sebuah studi oleh Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) menunjukkan bahwa pada tahun 2022, eFishery telah memberikan kontribusi sebesar 1,55% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sektor aquakultur Indonesia.

Hal ini signifikan mengingat Indonesia memiliki industri perikanan dan aquakultur terbesar kedua di dunia, hanya setelah China. Berdasarkan data World Atlas, Indonesia memproduksi 5,8 juta ton ikan setiap tahunnya.

Gibran Huzaifah, pendiri dan CEO eFishery (gambar di atas), mendirikan perusahaan ini di Bandung, Jawa Barat pada tahun 2013. Saat ini, eFishery telah menetapkan target untuk mencapai satu juta kolam aquakultur di Indonesia pada tahun 2025 dan melakukan ekspansi ke luar negeri.

Baca Juga: Rapat Evaluasi Pengurus LPP PWNU Jawa Barat: Optimalisasi Program Kerja 2023!

eFishery menawarkan lebih dari sekadar sistem pemberian pakan otomatis berbasis Internet of Things (IoT). Platform eFishery juga mencakup pasar online untuk penjualan pakan ikan dan udang kepada peternak, produk ikan dan udang segar untuk konsumen bisnis ke bisnis (B2B), serta produk keuangan bagi para peternak ikan.

Ide untuk menciptakan sistem pemberian pakan pintar ini muncul saat Huzaifah mengelola bisnis budidaya ikan lele saat masih kuliah. Dia menyadari bahwa manajemen pakan sangat penting karena sekitar 80% dari total biaya produksi dialokasikan untuk pakan.

Namun, banyak peternak masih melakukan pemberian pakan secara manual, sehingga ukuran ikan yang dihasilkan tidak merata karena tidak semua mendapatkan jumlah makanan yang sama.

Masalah ini menjadi penting karena para pembeli biasanya memiliki ukuran ikan tertentu yang ingin mereka beli. Namun, tidak hanya kekurangan pakan yang menjadi masalah, pemberian pakan berlebihan juga menyebabkan nutrien mencemari air.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X