Agustusan Bangsa Korea: Mengenang Perjuangan Menuju Kemerdekaan

photo author
- Rabu, 16 Agustus 2023 | 22:36 WIB
Presiden Yoon (kiri) dari Korea merayakan Kemerdekaan Korea, Perdana Menteri Jepang (Kanan) Kishida mengenang  kekalahan Jepang dalam perang (Kolase Instagram @fumio_kishida dan JongAng Daily)
Presiden Yoon (kiri) dari Korea merayakan Kemerdekaan Korea, Perdana Menteri Jepang (Kanan) Kishida mengenang kekalahan Jepang dalam perang (Kolase Instagram @fumio_kishida dan JongAng Daily)

PurwakartaOnline.com - Pada tanggal 15 Agustus 1945, dunia menyaksikan momen bersejarah ketika Korea Selatan merdeka dari belenggu penjajahan Jepang. Hari tersebut, yang dikenal sebagai Gwangbokjeol atau "Pemulihan Hari Cahaya," menjadi tonggak bersejarah yang mengingatkan warga Korea Selatan akan perjuangan panjang mereka selama 35 tahun di bawah penindasan Jepang.

Pada tahun 1910 hingga 1945, Korea Selatan hidup dalam bayang-bayang pemerintahan Jepang yang berkuasa. Meski pahit, era penjajahan ini membawa perubahan signifikan bagi negeri tersebut, termasuk pembangunan infrastruktur seperti rel kereta api, jalan raya, dan pelabuhan. Namun, kesejahteraan warga Korea Selatan terus tergerus akibat kebijakan-kebijakan Jepang, seperti penghilangan hak kepemilikan tanah yang memicu perlawanan rakyat Korea.

Gerakan 1 Maret pada tahun 1919 menjadi tonggak awal dalam perjuangan kemerdekaan Korea. Masyarakat Korea bangkit melawan penindasan Jepang, meskipun perlawanan tersebut dipadamkan dengan keras. Kondisi semakin memburuk saat Jepang memasuki Perang Asia Timur Raya, di mana laki-laki Korea dipaksa bertempur untuk Jepang dan perempuan direkrut sebagai "wanita penghibur."

Baca Juga: NewJeans Raih Kemenangan Keempat dalam Acara Musik dengan Lagu Hit Super Shy

Namun, peristiwa bersejarah terjadi ketika Jepang menyerah pada tanggal 14 Agustus 1945 setelah Perang Asia Timur Raya berakhir. Korea yang telah lama dijajah akhirnya mencapai kemerdekaan pada 15 Agustus 1945. Tiga tahun berikutnya, pada tanggal 15 Agustus 1948, pemerintahan pertama Korea Selatan terbentuk dengan pelantikan Syngman Rhee sebagai presiden pertama.

Setiap tahun pada tanggal 15 Agustus, warga Korea Selatan merayakan hari kemerdekaan dengan berbagai kegiatan dan acara. Salah satu momen penting adalah upacara resmi yang dihadiri oleh presiden di Balai Kemerdekaan Korea di Cheonan atau Pusat Seni Pertunjukan Sejong.

Perayaan ini juga ditandai dengan penggantian bendera nasional Korea, Taegeukgi, yang memiliki filosofi dan arti mendalam. Putih melambangkan kedamaian, lingkaran mencerminkan keseimbangan semesta, sementara warna biru dan merah menciptakan perpaduan kosmik negatif dan positif. Warna hitam pada bendera melambangkan prinsip gerakan dan harmonisasi.

Baca Juga: Weeekly Siap Kembali! Penggemar Diantisipasi Comeback yang Dinanti

Sebagai peringatan akan sejarah perjuangan dan kemerdekaan mereka, Agustusan menjadi momentum bagi warga Korea Selatan untuk menghargai nilai-nilai yang diwariskan oleh para pahlawan kemerdekaan dan memajukan bangsa mereka dengan semangat yang tak kenal lelah.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X