Poros engkol kedua pada mesin 6-tak Porsche ini memiliki tugas untuk memanfaatkan uap atau udara yang disuntikkan ke dalam ruang bakar setelah pembakaran, untuk menambah dorongan tenaga. Ini mengharuskan sistem pengaturan katup yang sangat tepat untuk mengontrol kapan udara atau uap dimasukkan dan dibuang.
3. Penggunaan Energi Panas yang Efisien
Dengan langkah ekspansi tambahan di langkah ke-5, mesin ini bisa menghasilkan tenaga dari uap atau udara panas, yang menambah efisiensi dan mengurangi pemborosan panas.
Crankshaft tambahan membantu dalam mengelola dorongan ini dengan efektif, mentransfer energi dari proses ekspansi ke dalam sistem transmisi kendaraan.
4. Desain Ringan dan Kompak
Karena dua poros engkol harus bekerja dalam satu mesin yang kompak, desain crankshaft pada mesin 6-tak Porsche dirancang untuk lebih ringan dan kompak, namun tetap cukup kuat untuk menangani dua sumber tenaga (siklus empat langkah tradisional dan dua langkah tambahan).
5. Keuntungan dalam Efisiensi Energi
Dengan adanya dua poros engkol yang bekerja secara terpisah, mesin ini memungkinkan penggunaan energi panas secara lebih optimal, yang meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi.
Pada mesin 6-tak Porsche, perbedaan utama pada crankshaft terletak pada penggunaan dua poros engkol untuk menangani siklus empat langkah tradisional dan dua langkah ekstra untuk ekspansi dan pembuangan uap. Konfigurasi ini memungkinkan mesin untuk mengoptimalkan penggunaan energi panas sisa dan meningkatkan efisiensi mesin secara keseluruhan.
Mesin 6-tak juga sempat diuji di motor diesel industri dan alat berat untuk meningkatkan efisiensi tanpa kompleksitas sistem hybrid.
Kelebihan Mesin 6-Tak
Lebih hemat bahan bakar
Emisi lebih rendah
Panas mesin berkurang signifikan
Bisa digunakan pada bensin, diesel, bahkan biofuel
Namun, tentu ada tantangan, seperti:
Desain dan komponen lebih kompleks
Potensi korosi karena uap air
Belum standar secara manufaktur massal