Luar Biasa Qatar, Hadang Kampanye Homo Seksual di Piala Dunia 2022!

PURWAKARTA ONLINE, Jakarta - Sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar patut diacungi jempol.

Pasalnya berhasil menghadang rencana kampanye para homo seksual agar menjadi hal lumrah di dunia.

Sebagaimana kitab suci agama-agama dari Tuhan, yang melarang homoseksualitas, Qatar telah berhasil mejalankan Perintah Tuhan tersebut.

Sebelumnya Kapten Timnas Inggris, Harry Kane dan beberapa negara lainnya siap mengenakan ban kapten pelangi, diantaranya; Jerman, Belgia, Wales, Denmark, Belanda, Norwegia, Swedia, Swiss, dan Prancis akan tampil di Piala Dunia 2022 dengan mengenakan ban kapten simbol kaum homoseksual.

Baca Juga: BRASIL vs SERBIA Seperti Argentina, Brasil Diprediksi Bakal Tumbang!

Namun ternyata timnas Norwegia dan Swedia tidak lolos di Piala Dunia 2022.

Aksi nekat beberapa kapten tim peserta Piala Dunia 2022 mengenakan ban pelangi saat bertanding, berhadapan dengan ancaman kartu kuning bagi mereka.

Dengan tegas Qatar selaku tuan rumah Piala Dunia 2022 menerapkan aturan melarang berbagai simbol kaum homo atau LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) selama perhelatan.

Seperti diketahui, beberapa negara Eropa, dengan dalih mendukung keberagaman dan mendukung kaum yang terdiskriminasi, mereka bertekad akan mengampanyekannya kaum homo melalui ban kapten OneLove.

Baca Juga: LIVE STREAMING Brazil vs Serbia, Prediksi, Formasi dan Susunan Pemain!

Selain Harry Kane, Kapten timnas Belanda, Virgil van Dijk awalnya akan tetap bertekad mengenakannya, namun akan mendiskusikan soal ancaman kartu kuning dengan timnya.

"Saya akan memakai ban kapten one love besok. Tidak ada yang berubah dari sudut pandang kami. Jika saya mendapat kartu kuning karena memakainya maka kami harus mendiskusikannya karena saya tidak suka bermain saat berada di [kartu] kuning," kata Van Dijk, yang juga akan memimpin timnya menghadapi Senegal pada Senin malam.

Konon FIFA sendiri sudah memberi alternatif kepada tim yang masih ingin mengampanyekan OneLove.

Induk sepakbola itu membuat ban kapten khusus, namun dinilai tidak mengampanyekan keberagaman selama di Qatar, namun tetap dalam rangka mendukung homoseksualitas.***