Helena Lim Terjerat Korupsi Timah, Pengakuan dan Bukti yang Sulit Dibantah!

PURWAKARTA ONLINE – Kasus korupsi pengelolaan timah yang melibatkan Helena Lim, sosok kaya raya asal Pantai Indah Kapuk (PIK), kembali mencuri perhatian publik.

Dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada 10 Oktober 2024, Helena mengungkapkan keterlibatannya dalam dugaan penerimaan dana dari lima smelter swasta yang bekerja sama dengan PT Timah Tbk.

Awal Mula Kasus

Helena Lim, pemilik PT Quantum Skyline Exchange (PT QSE), mengaku telah menerima transfer uang dari smelter-smelter tersebut.

Namun, saat ditanya jumlahnya, Helena mengaku tidak ingat.

Dalam sidang ini, Harvey Moeis, Direktur Utama PT Refined Bangka Tin (RBT), juga duduk sebagai terdakwa bersama dua direktur lainnya.

Baca Juga: Viral! Skandal Panas Zahra Seafood Bakaran Diduga Terlibat Video 6 Menit 40 Detik!

Ketika hakim Eko Aryanto menanyakan kapan Helena mengetahui bisnis timah Harvey, ia menjawab, "Setelah kasus ini, Yang Mulia."

Uang dan Tindak Pidana

Helena menjelaskan bahwa ia hanya mengetahui uang yang ditransfer sebagai transaksi jual beli valuta asing (valas).

"Saya cuma taunya itu jual beli valas, Yang Mulia," ujarnya.

Namun, ia mengaku baru mengetahui bahwa uang tersebut berkaitan dengan dana Corporate Social Responsibility (CSR) setelah kasus ini terkuak.

Hakim pun menanyakan apakah jumlah transferan mencapai Rp 420 miliar sesuai dengan dakwaan, tetapi Helena kembali mengaku tidak ingat.

Baca Juga: Apa Itu Progeria? Penyakit Langka yang Diidap Sammy Basso