Aneh, menurut IMF Utang global mengalami rekor penurunan terbesar dalam 70 tahun!

photo author
- Selasa, 13 Desember 2022 | 11:00 WIB
Utang publik dan swasta global mengalami penurunan terbesar dalam 70 tahun pada 2021 setelah mencapai rekor tertinggi karena dampak COVID-19 (flicker)
Utang publik dan swasta global mengalami penurunan terbesar dalam 70 tahun pada 2021 setelah mencapai rekor tertinggi karena dampak COVID-19 (flicker)


PURWAKARTA ONLINE, Jakarta - Utang publik dan swasta global mengalami penurunan terbesar dalam 70 tahun pada 2021 setelah mencapai rekor tertinggi karena dampak COVID-19.

Tetapi secara keseluruhan tetap jauh di atas tingkat pra-pandemi, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada Senin (12/12/2022).

Dalam sebuah blog yang dirilis bersama Global Debt Monitor perdananya, IMF mengatakan total utang publik dan swasta turun 10 poin persentase menjadi 247 persen Produk Domestik Bruto (PDB) global pada 2021 dari puncaknya 257 persen pada 2020.

Bandingkan dengan sekitar 195 persen dari PDB pada 2007, sebelum krisis keuangan global.

Baca Juga: PBNU Gelar Halaqoh Fiqih Peradaban, Fiqih Siyasah dan Kewarganegaraan di Cipulus Purwakarta

Dalam dolar, utang global terus meningkat, meski pada tingkat yang jauh lebih lambat, mencapai rekor 235 triliun dolar AS tahun lalu.

Rasio utang diperkirakan akan turun lebih lanjut di sebagian besar negara pada 2022 mengingat pertumbuhan nominal PDB.

Tetapi 2023 akan mengantarkan profil yang jauh lebih datar mengingat, perkiraan penurunan ekonomi di banyak negara dan meningkatnya biaya pembayaran utang, Direktur Urusan Fiskal IMF Vitor Gaspar mengatakan kepada sebuah panel.

Pemberi pinjaman global mengatakan utang swasta, yang mencakup kewajiban perusahaan dan rumah tangga non-keuangan, mendorong pengurangan keseluruhan, turun 6 poin persentase menjadi 153 persen dari PDB pada 2021, mengutip data dari 190 negara.

Baca Juga: Presiden teken PP penambahan penyertaan modal ke BTN Rp2,48 triliun!

Penurunan empat poin persentase untuk utang publik, menjadi 96 persen dari PDB, merupakan penurunan terbesar dalam beberapa dekade, katanya.

Perubahan besar yang tidak biasa dalam rasio utang - atau "rollercoaster utang global" - disebabkan oleh pemulihan ekonomi dari COVID-19 dan memastikan kenaikan inflasi yang cepat, kata IMF.

Dinamika utang sangat bervariasi di seluruh kelompok negara.

Negara maju mengalami penurunan utang terbesar, dengan utang publik dan swasta turun 5,0 persen dari PDB tahun lalu, diikuti oleh hasil serupa di pasar negara berkembang, kecuali China.

Baca Juga: Silaturahmi dengan Bupati, Ansor Purwakarta: Untuk kemaslahatan umat, kami siap bersinergi dan siap kritik!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X