Purwakarta Online - Komoditas kopi di Purwakarta kembali menggeliat, pada tahun 2009 LMDH Giri Pusaka di Desa Pusakamulya, yang saat itu dipimpin oleh Adi Paryono mulai mengembangkan jenis arabika di Gunung Burangrang bagian utara.
Sebelumnya kopi yang banyak ditanam di daerah Purwakarta adalah jenis kopi robusta, setelah 2009 masyarakat setempat mulai mengenal jenis arabika.
Meskipun masih banyak kendala dan mengalami stagnasi, karena kebijakan LMDH Giri Pusaka saat itu memusatkan kegiatan pada pengembangan wisata namun pada tahun 2016-2017 LMDH Giri Pusaka kembali membudidayakan kopi.
Baca Juga: Manfaat IDM dalam Pembangunan Desa
Adi Paryono mengatakan, momentum 2017 bertepatan dengan munculnya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tentang Perhutanan Sosial.
"Saat keluar Permen (Peraturan Menteri), kami bersama petani menyambutnya dengan kembali mengembangkan dan membudidayakan kopi" kata Adi Paryono kepada Purwakarta Online, Jumat (20/5/2022).
Setelah selesai masa jabatan Adi Paryono, dengan Ketua baru LMDH Giri Pusaka yaitu Asep Rahmat Saleh Setiaji, SH., kopi masih mendapat perhatian besar.
Baca Juga: Tarif MM sama Miyabi Rp15 juta, sebentar lagi dia mau ke Indonesia, siap-siap!
Terjadi penambahan areal yang signifikan, petani muda dari desa setempat mulai naik gunung menggantikan orang tua mereka yang sebelumnya menggarap lahan.
"Kita lanjutkan program sebelumnya, apa yang sudah dicapai di masa Pak Adi kita tingkatkan terus," ujar Asep Rahmat.
Dengan gerakan ini, jenis kopi yang dibudidayakan di Kabupaten Purwakarta menjadi lebih variatif. Robusta, arabika bahkan jenis liberika pun mulai dilirik petani. Kemudian jenis kopi koneng (kuning -bahasa Sunda) juga mulai ditanam petani Purwakarta.***
Baca Juga: Vario 160, Jawaban Honda Terhadap Aerox 155!
Artikel Terkait
Workshop Kopi Purwakarta 2021
Pian Ahmad tidak sabar ingin segera berjualan Kopi Asli Purwakarta di Bazar Ramadhan KNPI Kiarapedes
Nukarta, Kopi Asli Purwakarta