Tak Hanya Darurat, BUMN Siapkan Pemulihan Jangka Menengah
Tak berhenti pada bantuan darurat, Danantara Indonesia dan BP BUMN juga telah menyiapkan langkah lanjutan untuk tahap pemulihan pascabencana. Salah satu rencana penting yang disiapkan adalah pembangunan sekitar 15.000 unit hunian sementara (Huntara) di sejumlah lokasi terdampak.
Pembangunan Huntara ini akan dilakukan melalui koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait. Aspek keselamatan, kelayakan huni, dan kebutuhan masyarakat menjadi perhatian utama agar warga bisa kembali menjalani kehidupan dengan lebih layak sambil menunggu pemulihan permanen.
Apresiasi untuk Relawan dan Insan BUMN
Dalam kesempatan yang sama, Dony Oskaria menyampaikan apresiasi kepada para relawan dan insan BUMN yang turun langsung ke lapangan, serta kepada perusahaan-perusahaan BUMN yang tetap memastikan layanan dasar masyarakat tidak terhenti di wilayah terdampak bencana.
“Saya merasa bangga melihat lebih dari seribu karyawan BUMN yang bersedia turun langsung sebagai relawan untuk membantu masyarakat terdampak. Di saat yang sama, saya mengapresiasi kerja keras rekan-rekan BUMN yang terus memastikan layanan dasar tetap berjalan bagi masyarakat di wilayah terdampak,” ungkapnya.
Apresiasi ini penting, mengingat di tengah situasi darurat, menjaga layanan dasar seperti listrik, energi, logistik, dan transportasi tetap berjalan adalah tantangan besar.
Hadir dengan Empati, Bukan Sekadar Formalitas
Seluruh proses penyaluran bantuan ini dilakukan dengan mengedepankan koordinasi bersama pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan, agar penanganan darurat hingga pemulihan pascabencana berjalan tertib, terukur, dan berkelanjutan.
Melalui gerakan bersama ini, Danantara Indonesia dan BP BUMN ingin memastikan bahwa kehadiran negara benar-benar dirasakan masyarakat terdampak. Bukan hanya lewat bantuan fisik, tetapi juga lewat empati, ketulusan, dan kepedulian.
Bagi BUMN, melayani rakyat bukan sekadar tugas administratif. Ini adalah bagian dari pengabdian kepada sesama anak bangsa, terutama saat rakyat sedang berada dalam kondisi paling rentan. Dan di tengah bencana, kehadiran seperti inilah yang paling dibutuhkan.***