bisnis

BUMN Peduli Hadir untuk Negeri, BRI Tegaskan Komitmen Jangka Panjang Pemulihan Bencana di Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:36 WIB
BRI melalui BRI Peduli dan BUMN Peduli menegaskan komitmen jangka panjang pemulihan bencana di Sumatera, dari darurat hingga pemulihan. (Dok. BRI)

PURWAKARTA ONLINE - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menegaskan perannya sebagai BUMN yang hadir untuk rakyat. Melalui program BRI Peduli dan sinergi BUMN Peduli, BRI menunjukkan komitmen jangka panjang dalam upaya tanggap darurat hingga pemulihan pascabencana di berbagai wilayah Sumatera, dengan Aceh dan Sumatera Utara menjadi prioritas awal.

Komitmen itu terlihat jelas saat Kepala BP BUMN sekaligus COO Danantara, Dony Oskaria, bersama Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, secara langsung melepas Relawan Tanggap Bencana BRI dalam Apel Bersama Relawan BUMN Peduli di Kualanamu, Medan, Jumat (19/12). Momen ini bukan sekadar seremoni, melainkan penegasan bahwa negara benar-benar hadir di tengah masyarakat yang sedang diuji bencana.

Apel pelepasan relawan tersebut terasa semakin bermakna karena bertepatan dengan Hari Bela Negara. Maknanya sederhana namun kuat: bela negara tidak hanya soal senjata, tetapi juga soal kemanusiaan. Dalam konteks inilah, BUMN hadir bukan sebagai penonton, melainkan sebagai bagian dari solusi nyata.

Dalam arahannya, Dony Oskaria menegaskan bahwa kehadiran BUMN di saat bencana adalah sebuah kewajiban. BUMN, kata dia, adalah milik rakyat Indonesia. Karena itu, ketika rakyat membutuhkan, kehadiran BUMN tidak bisa ditawar. Sejak awal bencana terjadi, peran BUMN ditegaskan bukan sekadar pelengkap, melainkan bentuk tanggung jawab kebangsaan sebagai perusahaan milik negara.

Langkah konkret pun dilakukan. Danantara Indonesia bersama BP BUMN mengerahkan 1.066 relawan serta 109 armada truk bantuan kemanusiaan. Bantuan ini difokuskan untuk mendukung penanganan tanggap darurat sekaligus pemulihan di sejumlah wilayah terdampak bencana di Sumatera. Aceh menjadi salah satu wilayah prioritas penyaluran awal, mengingat dampak bencana yang cukup luas terhadap kehidupan masyarakat.

Dari sisi BRI, gerak cepat dilakukan sejak hari pertama bencana. Hery Gunardi menjelaskan, melalui unit-unit kerja terdekat di wilayah terdampak, BRI langsung melakukan pemetaan kebutuhan di lapangan. Langkah ini penting agar bantuan yang disalurkan benar-benar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat, bukan sekadar bantuan simbolik.

Tidak berhenti di fase darurat, BRI justru menyiapkan langkah yang lebih panjang. Ratusan Relawan Tanggap Bencana BUMN diterjunkan untuk membantu kelancaran distribusi bantuan, mendukung operasional di lapangan, hingga terlibat langsung dalam proses pemulihan pascabencana. Di sinilah komitmen jangka panjang itu diuji dan dibuktikan.

Hery menegaskan, melalui BRI Peduli, BRI tidak ingin hanya hadir sesaat. Fokus pemulihan jangka menengah dan panjang menjadi perhatian utama, agar masyarakat terdampak bisa kembali bangkit dan menjalankan aktivitas sosial maupun ekonomi secara normal. Pemulihan bukan hanya soal membangun kembali bangunan, tetapi juga memulihkan harapan.

Komitmen pemulihan tersebut diwujudkan melalui berbagai program konkret. Di Provinsi Aceh, BRI akan melakukan renovasi fasilitas pendidikan, puskesmas, serta layanan publik. Selain itu, perbaikan sistem air bersih dan sanitasi menjadi fokus penting, mengingat akses air bersih adalah kebutuhan dasar yang krusial pascabencana.

Sementara di Provinsi Sumatera Utara, BRI merencanakan renovasi sekolah dasar dan puskesmas yang terdampak bencana, serta perbaikan sarana air bersih dan sanitasi komunal. Di wilayah Sumatera lainnya, program pemulihan mencakup renovasi ruang kelas, fasilitas kesehatan tingkat pertama, rehabilitasi drainase, hingga perbaikan akses jalan lingkungan.

Pada fase tanggap darurat sebelumnya, kontribusi BRI juga terbilang masif. BRI mendirikan Posko Bencana, menyalurkan survival kit, sembako, obat-obatan, pakaian layak pakai, kasur dan selimut, hingga peralatan bayi. Tidak ketinggalan, perahu karet dan air mineral disalurkan untuk mendukung mobilisasi dan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.

Hingga 18 Desember 2025, BRI Group telah melaksanakan 40 aksi tanggap darurat di berbagai wilayah terdampak bencana, didukung oleh 5 unit posko darurat bencana. Posko-posko ini berfungsi sebagai pusat koordinasi, distribusi bantuan, sekaligus layanan kemanusiaan agar bantuan bisa sampai dengan cepat dan tepat sasaran.

Dari sisi angka, dampaknya nyata. Bantuan yang disalurkan meliputi 3.250 paket makanan siap santap, 63.500 paket sembako, 700 paket survival kit, serta 1.680 unit kasur dan selimut. Untuk mendukung kesehatan dan sanitasi, BRI Group juga mendistribusikan 23 truk air bersih, 3.800 paket obat-obatan, dan 5.800 unit peralatan kebersihan. Dua unit perahu karet turut dikerahkan untuk menjangkau wilayah banjir.

Secara keseluruhan, program ini telah menjangkau 70.550 jiwa masyarakat terdampak bencana. Angka ini bukan sekadar statistik, tetapi gambaran nyata tentang ribuan keluarga yang terbantu, ribuan harapan yang kembali menyala.

Halaman:

Tags

Terkini