Yang membedakan peran BRI dalam program BRI Peduli adalah fokusnya yang tidak berhenti di fase tanggap darurat. BRI menegaskan akan terlibat aktif dalam pemulihan jangka menengah dan panjang. Ratusan Relawan Tanggap Bencana BUMN diterjunkan untuk membantu distribusi bantuan, mendukung operasional lapangan, hingga terlibat langsung dalam proses pemulihan masyarakat.
Bagi warga terdampak, fase pemulihan sering kali lebih berat dibandingkan masa darurat. Rumah rusak, fasilitas umum lumpuh, aktivitas ekonomi terhenti. Di sinilah kehadiran berkelanjutan menjadi sangat berarti.
Renovasi Sekolah, Puskesmas, hingga Air Bersih
Sebagai wujud komitmen jangka panjang, BRI telah menyiapkan sejumlah program konkret. Di Provinsi Aceh, fokus diarahkan pada renovasi fasilitas pendidikan, puskesmas, layanan publik, serta perbaikan sistem air bersih dan sanitasi. Sementara di Provinsi Sumatera Utara, BRI akan melakukan renovasi sekolah dasar dan puskesmas yang terdampak, serta memperbaiki sarana air bersih dan sanitasi komunal.
Tak hanya itu, di berbagai wilayah Sumatera lainnya, BRI juga merencanakan perbaikan dan renovasi ruang kelas, fasilitas kesehatan tingkat pertama, rehabilitasi drainase, serta akses jalan lingkungan. Semua ini dirancang untuk mendukung pemulihan sosial dan ekonomi masyarakat secara menyeluruh.
Bantuan Nyata di Fase Tanggap Darurat
Sebelum masuk ke fase pemulihan, BRI telah aktif sejak tahap tanggap darurat. Bantuan yang disalurkan meliputi pendirian Posko Bencana, penyaluran survival kit, sembako, obat-obatan, pakaian layak pakai, kasur dan selimut, hingga perahu karet untuk wilayah terdampak banjir. Perlengkapan bayi, air mineral, dan peralatan kebersihan juga menjadi bagian dari bantuan yang dikirimkan.
Hingga 18 Desember 2025, BRI Group telah melaksanakan 40 aksi tanggap darurat di berbagai wilayah terdampak bencana, didukung oleh 5 unit posko darurat. Posko-posko ini menjadi pusat koordinasi, distribusi bantuan, sekaligus layanan kemanusiaan bagi warga.
Puluhan Ribu Jiwa Tersentuh Bantuan BRI
Secara rinci, bantuan BRI Group mencakup 3.250 paket makanan siap santap, 63.500 paket sembako, 700 paket survival kit, serta 1.680 unit kasur dan selimut. Untuk mendukung kesehatan dan sanitasi, BRI mendistribusikan 23 truk air bersih, 3.800 paket obat-obatan, dan 5.800 unit peralatan kebersihan. Dua unit perahu karet juga dikerahkan untuk membantu mobilisasi di wilayah banjir.
Totalnya, program ini telah menjangkau 70.550 jiwa masyarakat terdampak bencana. Angka ini bukan sekadar statistik, tetapi cerminan dari ribuan keluarga yang terbantu dan memiliki harapan untuk bangkit kembali.
BRI Tegaskan Peran dari Darurat hingga Jangka Panjang
Hery Gunardi menegaskan bahwa BRI, sebagai bagian dari ekosistem Danantara, ingin memberikan dampak yang lebih luas dan berkesinambungan. Kehadiran BRI tidak berhenti ketika bantuan darurat selesai dibagikan, tetapi terus berlanjut hingga masyarakat benar-benar pulih.
Langkah ini sekaligus menegaskan peran BRI sebagai BUMN yang senantiasa hadir, peduli, dan berkontribusi nyata dalam setiap fase penanganan bencana. Dari tanggap darurat, pemulihan, hingga pembangunan kembali, BRI menunjukkan bahwa BUMN Peduli bukan sekadar slogan, melainkan komitmen nyata untuk mendukung ketahanan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.***