PURWAKARTA ONLINE - Pembangunan infrastruktur sering kali terhambat bukan oleh desain, tapi oleh pembiayaan.
Di sinilah peran BRI menjadi penting. Bank pelat merah ini turut menopang proyek Flyover Sitinjau Lauik melalui pembiayaan sindikasi senilai Rp2,2 triliun.
Proyek ini menjadi salah satu infrastruktur paling dinantikan masyarakat Sumatera Barat.
Jalur Padang-Solok dikenal sebagai jalur ekstrem dengan tingkat risiko kecelakaan tinggi.
Baca Juga: Dunia Rapuh Jelang 2026, James Riady Ajak Pengusaha Indonesia Bergerak Karena Peluang
Flyover diharapkan mampu mengubah wajah konektivitas kawasan tersebut secara signifikan.
BRI dipercaya sebagai Joint Mandated Lead Arranger and Bookrunners bersama BNI dan PT SMI.
Kolaborasi ini menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap kemampuan BRI dalam mengelola pembiayaan proyek berskala besar dan berjangka panjang.
Skema KPBU dipilih agar pembangunan berjalan berkelanjutan.
Tidak hanya membangun, proyek ini juga mencakup pengelolaan dan pemeliharaan selama 10 tahun masa operasi.
Artinya, kualitas infrastruktur tetap terjaga setelah selesai dibangun.
Direktur Corporate Banking BRI, Riko Tasmaya, menilai proyek ini memiliki struktur yang bankable.
Dukungan dari Kementerian PUPR serta PT PPI memastikan pembiayaan berjalan prudent dan sesuai tata kelola.