Indonesia Jadi Magnet Baru Bisnis China, Harga Lahan Industri Naik Tertinggi dalam 20 Tahun

photo author
- Jumat, 15 Agustus 2025 | 17:00 WIB
Foto Ilustrasi - Perusahaan China beramai-ramai memindahkan investasi ke Indonesia.  ((Unsplash/andylid0))
Foto Ilustrasi - Perusahaan China beramai-ramai memindahkan investasi ke Indonesia. ((Unsplash/andylid0))

Indonesia bukan sekadar “alternatif murah” bagi pabrik China.

Dengan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 mencapai 5,12%, tertinggi dalam dua tahun terakhir, dan populasi muda yang melimpah, negara ini menawarkan daya tarik yang sulit ditandingi.

Mira Arifin, Country Head Bank of America untuk Indonesia, menegaskan bahwa bonus demografi ini adalah kartu truf utama.

“Indonesia memiliki talenta besar dengan demografi muda yang mampu mendorong investor asing membangun skala di negara ini,” katanya.

Baca Juga: Modus Ade Mulyana dalam Pembunuhan Dea Permata Kharisma yang Gegerkan Purwakarta

Efek Domino di Sektor Properti

Lonjakan minat investor China berdampak langsung ke pasar properti industri.

Harga lahan dan gudang di Indonesia melonjak 25% secara tahunan pada kuartal I 2025—kenaikan tercepat dalam dua dekade.

“Telepon, email, dan WeChat kami dipenuhi pelanggan baru. Kebetulan semuanya dari Tiongkok,” ujar Abednego Purnomo, VP penjualan dan pemasaran Subang Smartpolitan.

Diplomasi dan Investasi yang Mengalir

Hubungan bilateral yang kian erat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto membuat tren ini semakin deras.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Pembunuhan Dea Permata Kharisma di Purwakarta, Drama Palsu Ade Mulyana Terbongkar

Investasi dari China dan Hong Kong pada semester I 2025 naik 6,5% menjadi Rp132 triliun.

Dengan arus modal yang tak menunjukkan tanda-tanda surut, banyak pihak meyakini Indonesia akan menjadi pusat baru ekspansi bisnis China di Asia Tenggara—sebuah posisi strategis yang bisa mengubah peta ekonomi kawasan.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X