PURWAKARTA ONLINE - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat pagi (6/12) tercatat menguat 14 poin atau 0,09 persen ke level Rp15.848 per dolar AS dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp15.862 per dolar AS.
Penguatan ini menunjukkan sentimen positif di pasar uang domestik.
Menurut Lukman Leong, analis Doo Financial Futures, penguatan rupiah terjadi di tengah pelemahan dolar AS setelah rilis data klaim pengangguran Amerika Serikat.
Baca Juga: Jangan Bingung! Ini Jadwal Pencairan Bansos Desember 2024
Data terbaru menunjukkan klaim pengangguran di AS sebesar 224 ribu, lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 215 ribu.
Hal ini memicu koreksi nilai dolar AS dan memberikan ruang bagi mata uang emerging market, termasuk rupiah, untuk menguat.
Lukman memproyeksikan bahwa nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.800–Rp15.900 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca Juga: GenCast, AI Google yang Unggul dalam Prakiraan Cuaca
Sementara itu, investor masih menunggu rilis data cadangan devisa Indonesia yang dijadwalkan keluar siang ini.
Cadangan devisa yang kuat menjadi salah satu pilar utama stabilitas ekonomi Indonesia.
Pada akhir Oktober 2024, cadangan devisa Indonesia mencapai 151,2 miliar dolar AS, naik dari 149,9 miliar dolar AS pada akhir September 2024.
Baca Juga: BLT Dana Desa Ciracas Cair! 5 KPM Sakit, Uang Diantar Langsung ke Rumah, Lansia Gunakan Cap Jempol
Peningkatan ini mencerminkan pengelolaan yang baik dari sektor eksternal.
Dengan cadangan devisa yang mencukupi pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor plus pembayaran utang luar negeri, posisi ini jauh di atas standar kecukupan internasional yang sekitar tiga bulan impor.
