KIM Purwakarta dan SMKN 3 Sukatani Survei Desa Wisata Kampung Parakanceuri
PURWAKARTA ONLINE - Selasa, 14 Oktober 2025, suasana sejuk lereng utara Gunung Burangrang kembali menyapa. Perwakilan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kabupaten Purwakarta, dipimpin oleh Deden Alhudaeni, bersama beberapa guru dan siswa SMKN 3 Sukatani, mengunjungi Desa Wisata Kampung Parakanceuri, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta.
Kunjungan ini bukan jalan-jalan. Tim KIM dan SMKN 3 Sukatani melakukan survei lokasi untuk kegiatan sekolah yang akan datang. Hasil dari kunjungan ini akan dibahas lebih lanjut dalam rapat internal di sekolah.
Selain Kampung Parakanceuri, rombongan juga meninjau objek wisata Ujung Aspal dan beberapa titik wisata lain di kawasan Pusakamulya.
Disambut Hangat di Saung Pedesaan
Setibanya di lokasi, rombongan disambut hangat oleh pengelola wisata, Zija Khoerul Umam. Dengan keramahan khas pedesaan, mereka duduk bersila di saung sederhana sambil berbincang santai.
Dari Zija, para tamu mendapatkan banyak informasi tentang fasilitas dan aktivitas di Kampung Parakanceuri. Udara sejuk dan panorama menawan Gunung Burangrang yang menjulang di kejauhan menambah suasana akrab sore itu.
“Kami ingin memberikan pengalaman edukatif bagi pengunjung, agar bisa belajar langsung dari kehidupan masyarakat desa,” jelas Zija.
Pesona Eduwisata di Kaki Gunung Burangrang
Kampung Parakanceuri dikenal sebagai desa wisata edukasi berbasis literasi dan budaya Sunda. Di sini, pengunjung bisa ikut menanam padi (tandur), menangkap ikan dengan tangan (ngagobyag), belajar membuat gula aren secara tradisional (nitis), hingga ikut praktek membuat produk UMKM lokal seperti kopi, teh, simping, dan arumanis.
Baca Juga: Lembur Pakuan Sukadaya, Kampung Wisata Bersih dan Budaya di Subang yang Wajib Dikunjungi
Selain itu, ada juga program homestay, di mana pengunjung bisa tinggal di rumah warga dan merasakan suasana pedesaan yang autentik.
Paket wisata di Kampung Parakanceuri menawarkan konsep eduwisata dua hari satu malam. Kegiatannya mencakup observasi, praktik tandur, api unggun malam, hingga trip ke Curug Cilamaya dan Saung Manglid Resto untuk menikmati gala dinner khas Sunda.