Namun bagi sebagian orang, cerita tersebut hanyalah bagian dari tradisi lisan yang berkembang turun-temurun.
“Kita tidak perlu takut, cukup hormat dan hati-hati saja,” ujar Pak Agus menutup pembicaraan.
Sebagai manusia, kita hanya bisa berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena di balik megahnya Waduk Cirata, mungkin memang ada kekuatan lain yang tak kasat mata menjaga, sekaligus menguji, siapa pun yang melintas di sana.***