Desa Wisata Kampung Parakanceuri, Jadi Tuan Rumah Penginapan Peserta Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025
PURWAKARTA ONLINE - Desa Wisata Kampung Parakanceuri di Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta, resmi ditetapkan sebagai tempat menginap para peserta Mimbar Sarasehan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat 2025.
Desa yang masuk dalam “500 Besar ADWI 2024” versi Kementerian Pariwisata ini siap menyambut ratusan petani dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat dengan nuansa alam dan budaya pedesaan Sunda yang masih terjaga.
Kegiatan Mimbar Sarasehan ini merupakan ajang penting bagi para petani dan nelayan, yang akan digelar pada 12–13 November 2025 di Purwakarta.
Acara tersebut menjadi bagian dari rangkaian persiapan Pekan Nasional KTNA XVII yang akan berlangsung di Gorontalo pada Juni 2026.
Purwakarta Siap Jadi Tuan Rumah
Berdasarkan surat resmi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Nomor 13402/PT.05/Bidluh, rapat koordinasi persiapan Mimbar Sarasehan telah digelar di Kantor Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, Kamis (9/10/2025).
Ketua KTNA Kabupaten Purwakarta, H. Ujang Alim Adisaputra, S.Hut, bersama Ketua KTNA Provinsi Jawa Barat H. Otong Wiranta, SP., MM., serta perwakilan Dinas Provinsi dan Kabupaten melakukan peninjauan langsung ke lokasi kegiatan di Lapang Pamidangan, Kiarapedes.
Selain memeriksa kesiapan area acara, rombongan juga meninjau lokasi homestay di Kampung Parakanceuri, Desa Pusakamulya, yang akan menampung para peserta selama kegiatan berlangsung.
“Semua ketua KTNA kecamatan hadir. Mereka menjadi penanggung jawab peserta dari kabupaten/kota lain selama Mimbar Sarasehan,” ujar Ade Sunarya, Sekretaris KTNA Purwakarta.
Menginap di Tengah Alam dan Budaya Sunda
Ketua KTNA Kecamatan Kiarapedes, Enjang Sugianto, menyampaikan bahwa penginapan peserta akan dilakukan di rumah-rumah penduduk di Kampung Parakanceuri.
“Petani peserta Mimbar Sarasehan tidak akan merasa asing. Mereka akan menginap di rumah penduduk di kampung yang terletak di lereng utara Gunung Burangrang, di tengah sawah dan kebun,” jelas Enjang.