PURWAKARTA ONLINE - Jika mendengar nama Gunung Parang, mungkin tak semua orang langsung familiar.
Gunung dengan ketinggian 963 meter di atas permukaan laut ini memang kalah populer dibanding Gunung Ciremai, Gede Pangrango, atau Papandayan.
Namun, bagi masyarakat Purwakarta dan sekitarnya, Gunung Parang bukan sekadar tumpukan batu raksasa, melainkan gunung yang menyimpan sejuta misteri.
Gunung yang berdiri kokoh di Kecamatan Tegalwaru ini dikenal sebagai salah satu tebing andesit purba terbesar di Asia. Dari kejauhan, bentuknya bak monumen batu raksasa yang mencolok.
Karena letaknya tepat di tengah Jawa Barat, gunung ini mendapat julukan “Pancar Tunggal”, atau gunung yang berdiri di pusat bumi Pasundan.
Baca Juga: BRI Dorong Pemberdayaan UMKM Halal di Halal Indo 2025, Catat Investasi Rp7,2 Triliun
Jejak Prabu Siliwangi dan Pusaka Pajajaran
Sejumlah cerita rakyat menyebutkan, di Gunung Parang inilah Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran, membuat pusaka kerajaannya.
Seorang juru kunci yang yang berada disana mengisahkan, “Para leluhur dulu sering bermusyawarah di gunung ini, konon untuk membuat pusaka sakti. Mulai dari Prabu Siliwangi, Cakrabuana, hingga Dewi Sekarwangi disebut-sebut pernah meninggalkan jejak di sini.”
Sayangnya, hingga kini tak ada pusaka yang benar-benar ditemukan. Yang tersisa hanyalah mitos dan keyakinan warga tentang adanya harta karun gaib yang dijaga makhluk halus.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries 2 Oktober 2025: Keuangan, Karier, dan Cinta Saat Dunia Bergejolak
Makam Mbah Jambrong dan Kisah Pesugihan
Gunung Parang juga lekat dengan nama Mbah Jambrong, sosok misterius yang dipercaya sebagai penguasa gunung.
Banyak peziarah datang untuk mencari berkah, bahkan sebagian melakukan tirakat demi jabatan atau kekuasaan.