PURWAKARTA ONLINE - Situ Buleud bukan sekadar destinasi wisata.
Danau bulat yang kini dikenal sebagai Taman Air Mancur Sri Baduga ini menyimpan sejarah panjang yang dimulai sejak masa pemerintahan R.A.A. Suriawinata (1830-1849).
Dahulu, Situ Buleud merupakan danau alami yang telah diperlebar dan dikeruk untuk mendukung kebutuhan masyarakat.
Upaya tersebut terus dilanjutkan oleh para bupati Purwakarta dari masa ke masa.
Baca Juga: Tragedi Jeju Air di Bandara Muan, Korban Tewas Meningkat Jadi 177 Orang!
Legenda menyebutkan bahwa Situ Buleud menjadi tempat pangguyangan badak Jawa bercula satu.
Namun, menurut R.M.A. Ahmad Said Widodo, cerita ini lebih baik dilihat sebagai folklor unik daripada fakta sejarah.
"Badak Jawa yang ingin mandi, tentu lebih memilih sungai terdekat seperti Citarum atau Cikao," tulisnya.
Selain itu, kawasan sekitar Situ Buleud dulunya adalah hutan belantara yang dihuni satwa liar seperti harimau Jawa, macan tutul, dan kijang.
Baca Juga: Persib Berhasil Juara Paruh Musim Liga 1 2024/25 Usai Tundukkan Persis Solo
Kini, area ini telah berubah menjadi taman kota yang menjadi kebanggaan warga Purwakarta.***