Peluang terbuka bagi mereka yang ingin merasakan browser AI masa depan lebih awal.
Dibayangi Isu Privasi Pengguna
Meski menawarkan teknologi canggih, Comet juga menghadapi kritik.
Dalam sebuah wawancara, Srinivas sempat menyebut bahwa Comet akan mengumpulkan data pengguna di luar aplikasi, untuk keperluan personalisasi iklan.
Pernyataan tersebut memicu kontroversi, hingga akhirnya diklarifikasi langsung oleh Srinivas di platform X.
Ia menyatakan bahwa pernyataan itu diambil di luar konteks, dan pengguna tetap bisa memilih untuk menolak pelacakan data pribadi.
Baca Juga: Pencairan BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025 Dimulai Juni, Cek Syarat dan Link Resmi Sekarang!
Bersaing dengan Google, OpenAI, dan Opera
Comet bukan satu-satunya browser AI di pasar.
Saat ini, Google dan OpenAI juga tengah mengembangkan teknologi serupa.
Sementara itu, Opera telah lebih dulu memperkenalkan Opera Neon sebagai browser modern dengan integrasi AI.
Dengan keunggulan fitur interaktif dan pendekatan AI yang canggih, Comet dari Perplexity diprediksi menjadi penantang serius dalam persaingan browser cerdas di masa depan.***