PurwakartaOnline.com - Kejadian kontroversial terjadi di SMPN 1 Maniis, Purwakarta, pada Senin (04/09/2023), ketika seorang anggota TNI yang bertugas sebagai Babinsa, dalam upacara pembinaan kedisiplinan siswa, mencukur rambut sejumlah siswa. Kejadian ini viral karena hasil cukuran yang asal-asalan dan tidak beraturan.
Menurut informasi yang berhasil kami himpun, Babinsa dari Kodim 0619/Purwakarta diminta oleh pihak sekolah untuk menjadi pembina upacara dengan materi pembinaan kedisiplinan siswa. Namun, dalam sebuah aksi yang tak terduga, Babinsa tersebut justru mencukur rambut siswa. Total ada 90 siswa yang rambutnya tercukur.
Kejadian ini menuai kemarahan dari orang tua siswa yang merasa tindakan tersebut tidak mendidik. Meskipun beberapa orang tua menyatakan pemahaman terhadap sanksi untuk anak-anak mereka yang berperilaku tidak terpuji, mereka tetap mempertanyakan tindakan pencukuran rambut yang dianggap asal-asalan.
Salah satu orang tua siswa, Dade, menyatakan, "Saya menganggap sanksi indisipliner anak saya, walaupun saya bilang tadi, orang tua ketika anak menjadi penjahat secara logika menerima sanksi, tapi secara hati tetap sakit. Saya tetap menerima ini tindakan pendidikan, hanya adakah cara lain yang bisa dilakukan lebih mendidik."
Mengenai peristiwa ini, pihak sekolah, Kepala SMPN 1 Maniis, Yana Heryana, mengakui bahwa pembinaan yang dilakukan oleh Babinsa tersebut kurang tepat. Ia juga secara terbuka meminta maaf kepada orang tua siswa atas kejadian tersebut.
Yana menjelaskan bahwa pemotongan rambut oleh Babinsa terjadi secara spontan. "Jadi anggota Babinsa itu memang kami panggil sebagai pembina upacara. Saat pelaksanaan upacara, diduga ada siswa berambut gondrong sehingga Babinsa secara spontan melakukan pemotongan rambut sebagai bentuk pembinaan," katanya.
Sementara itu, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0619/Purwakarta, Letkol Arm Andi Achmaf Afandi, juga angkat bicara terkait insiden ini. Ia mengakui bahwa Babinsa seharusnya berkoordinasi dengan pihak sekolah sebelum bertindak. Dandim Afandi menjelaskan bahwa sudah dilakukan mediasi antara sekolah, orang tua siswa, dan pihak TNI, dan mereka telah sepakat untuk mencari solusi bersama guna menghindari insiden serupa di masa depan.
Dandim Afandi menyatakan, "Pihak ortu, pihak sekolah, dan kami menyadari bahwa kedepan harus bersama-sama mencetak generasi penerus ke arah yang lebih baik."
Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak terkait dalam hal pembinaan siswa dan pentingnya komunikasi sebelum melaksanakan tindakan yang bersifat mendidik. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa depan.***
Artikel Terkait
Program Maranggi: Pencegahan Stunting Inovatif dari Dana Desa di Desa Taringgul Landeuh, Kiarapedes Purwakarta
Hadi Albulaqi Terpilih Jadi Ketum Komite Ekraf 2023/26: Bertekad Sukseskan Purwakarta di Era Industri 4.0
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Hadiri Peresmian Kebun PKK Mekar Rahayu Desa Pusakamulya
Daftar Tim Peserta Turnamen Mobile Legends Ansoruna Esport Kiarapedes 2023: Diikuti Tim-tim Terbaik Purwakarta
Khitanan Massal GP Ansor Purwakarta: Wujudkan Generasi Sehat dan Menanamkan Nilai Ibadah Sejak Dini
PAC GP Ansor Kiarapedes Sukses Gelar Turnamen Mobile Legends: Satukan Pemuda Subang & Purwakarta dalam Esports
Kronologi Kebakaran 'bangkai' Kereta Api di Purwakarta: Insiden Terbakarnya 9 Gerbong Kereta
Update Berita: Kebakaran Kuburan Gerbong Kereta di Stasiun Purwakarta
Kebakaran Kereta Api di Purwakarta: Investigasi dan Penyebabnya
GP Ansor Purwakarta Bagikan Seragam: Konsolidasi PAC Campaka dan Cibatu 2023