bisnis

Kinerja Komoditas dan Manufaktur Jadi Fondasi Perekonomian Indonesia!

Selasa, 13 Desember 2022 | 22:00 WIB
Industri Manufaktur Tetap Bergeliat Di Triwulan III 2022 (indonesia.go.id)

Komitmen itu meliputi komitmen untuk memperkuat perdagangan internasional dan kerja sama investasi untuk menyelesaikan isu supply-chain, juga mencegah hambatan-hambatan perdagangan.

Forum G20 juga berupaya memperkuat kerja sama internasional untuk mengamankan keterjangkauan dan aksesibilitas energi dengan membatasi kenaikan harga energi dan meningkatkan teknologi yang bersih, aman, inklusif, dan berkelanjutan.

“Forum juga mendeklarasikan komitmen untuk mendukung investasi pada infrastruktur dan industri yang juga berkelanjutan,” ujar Agus Gumiwang.

Selanjutnya, bagaimana sebenarnya neraca perdagangan Indonesia di tengah melemahnya perekonomian global dewasa ini? Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, n​eraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2022 tercatat surplus, yakni USD5,67 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar USD4,97 miliar.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Wilayah Maluku Tenggara!

Kinerja positif tersebut melanjutkan surplus neraca perdagangan Indonesia sejak Mei 2020. Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Oktober 2022 secara keseluruhan mencatat surplus USD45,52 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2021 sebesar USD30,90 miliar.

Bank Indonesia selaku bank sentral memandang bahwa surplus neraca perdagangan tersebut telah berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

“Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas kebijakan terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal serta mendukung pemulihan ekonomi nasional,” sebut siaran pers Bank Indonesia,” tulis siaran pers Bank Indonesia, Selasa (15/11/2022).

Surplus neraca perdagangan Oktober 2022 bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas dan perbaikan defisit neraca perdagangan migas.

Baca Juga: Inovasi Ketahanan Pangan, Program Buruan Hejo Desa Kiarapedes, anti panik saat harga rawit selangit!

Pada Oktober 2022, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat USD7,66 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar USD7,08 miliar.

Perkembangan tersebut didukung oleh tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas, yang tercatat sebesar USD23,43 miliar, di tengah penurunan impor nonmigas.

Tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas terutama bersumber dari ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti CPO, bahan bakar mineral termasuk batubara.

Yang didukung oleh penguatan kebijakan pemerintah dan harga komoditas global yang masih tinggi selain ekspor produk manufaktur, termasuk besi dan baja, juga tercatat meningkat.

Baca Juga: BPKH sebut Dana haji yang dikelola capai Rp169 triliun!

Halaman:

Tags

Terkini