Baca Juga: Pemulihan Pascabencana Sumatera, BRI dan Danantara Kerahkan 1.066 Relawan untuk Bangkitkan Harapan
Hingga akhir September, buku pesanan Zen mencapai sekitar ₹675 crore, belum termasuk pesanan yang sudah dieksekusi.
Menariknya, pertumbuhan ini tidak bergantung pada satu kontrak raksasa, melainkan pada banyak proyek simulasi, area pelatihan terpadu, dan komisi teknologi baru. Inilah yang membuat bisnisnya terasa lebih stabil dan terencana.
Yang sering disalahpahami, Zen kini bukan sekadar perusahaan pelatihan. Dalam beberapa tahun terakhir, portofolionya berkembang ke sistem anti-drone, analitik zona tempur, penemuan risiko otonom, hingga platform kesiapan tempur gabungan.
Unit militer yang menggunakan teknologi Zen tidak hanya berlatih secara virtual, tetapi juga menguji ketepatan tembakan langsung, menganalisis respons pertahanan secara digital, dan mengerahkan sistem anti-drone untuk perlindungan wilayah strategis.
Baca Juga: Tak Sekadar Bantuan Darurat, BRI Fokus Pemulihan Jangka Panjang Pascabencana di Sumatera
Bagi pembaca yang aktif di media sosial dan tertarik pada solusi praktis dunia modern, kisah Zen memberi pelajaran penting.
Transformasi digital bukan hanya milik sektor teknologi konsumen, tetapi juga menyentuh bidang paling strategis seperti pertahanan.
Langkah praktis yang bisa dilakukan adalah mulai melihat nilai jangka panjang dari perusahaan yang membangun keahlian, bukan sekadar produk fisik, serta memahami tren digitalisasi sebagai fondasi masa depan.
Zen Technologies menunjukkan bahwa konsistensi visi, kesabaran, dan kesiapan membaca arah zaman dapat mengubah perusahaan yang dulu dipandang biasa menjadi pemain kunci.
Baca Juga: Dari Posko hingga Renovasi Sekolah, Ini Rangkaian Aksi Nyata BRI Pulihkan Sumatera Pascabencana
Di tengah dunia yang terus berubah, kisah ini mengajak kita untuk berani berpikir berbeda, belajar dari data, dan percaya bahwa inovasi yang tenang sering kali membawa dampak paling besar.***