Bagi Aminah, pembinaan dari BRI (BBRI) bukan sekadar teori.
Ia mengaku merasakan dampak nyata, baik dalam peningkatan omzet, efisiensi produksi, maupun perluasan jaringan pemasaran.
“Ilmu yang saya dapat benar-benar membuka wawasan. Semoga pendampingan seperti ini terus berlanjut agar UMKM makin maju,” ujarnya penuh harap.
Baca Juga: Mahfud MD Desak Reformasi Polri: Titik Terendah Kepercayaan Publik Harus Jadi Alarm Serius!
BRI Dorong UMKM Naik Kelas dan Siap Ekspor
Sementara itu, Corporate Secretary BRI Dhanny menjelaskan, BRIncubator merupakan bagian dari komitmen BRI dalam memberdayakan UMKM Indonesia agar naik kelas dan mampu menembus pasar global.
Program ini ditujukan bagi pelaku usaha binaan Rumah BUMN yang telah lolos kurasi.
“Melalui pelatihan terarah dan pendampingan berkelanjutan, kami ingin UMKM memiliki daya saing yang kuat dan tumbuh berkelanjutan,” jelasnya.
Hingga kini, BRI memiliki 54 Rumah BUMN di berbagai wilayah Indonesia dan telah menggelar lebih dari 17 ribu pelatihan.
Fokusnya adalah meningkatkan literasi bisnis, digitalisasi, serta akses pembiayaan agar UMKM lebih tangguh menghadapi tantangan pasar.
Dari Kranggan Permai ke Pasar Nasional
Kini, produk Qaniacraft tak hanya dijual di Bekasi, tapi juga sudah menjangkau berbagai kota besar melalui platform daring.
Dengan dukungan pembinaan dari BRI, Aminah bertekad memperluas pasar hingga ke luar negeri.
“Bagi saya, bisnis ini bukan hanya soal keuntungan, tapi juga soal keberlanjutan dan pemberdayaan. Lewat Qaniacraft, saya ingin tunjukkan bahwa dari kegagalan kecil pun bisa lahir sesuatu yang besar,” tutupnya.