Berawal dari Kegagalan, UMKM Tekstil Ramah Lingkungan Asal Bekasi Sukses Naik Kelas Lewat Program BRI
PURWAKARTA ONLINE - Tak semua perjalanan bisnis dimulai dengan keberhasilan.
Bagi Aminah Tri Astuti, pemilik Qaniacraft Ecoprint asal Bekasi, langkah menuju sukses justru dimulai dari sebuah kegagalan kecil di dapur rumahnya.
Kini, berkat ketekunan dan dukungan program pemberdayaan BRI, usahanya tumbuh menjadi UMKM tekstil ramah lingkungan yang dikenal di kalangan pecinta sustainable fashion.
Dari Tugas Sekolah ke Ide Bisnis Berkelanjutan
Kisah Qaniacraft bermula ketika Aminah membantu anaknya membuat tugas sekolah bertema shibori.
Dalam pencarian referensi, ia justru menemukan teknik ecoprint, yakni proses mencetak motif alami dari daun dan pewarna nabati ke permukaan kain.
“Awalnya saya coba sendiri di rumah, tapi gagal karena salah pakai alat,” kenang Aminah sambil tersenyum. “Tapi dari situ saya justru makin penasaran.”
Baca Juga: Air Mancur Sri Baduga Jadi Sorotan! Purwakarta Siapkan Tarian Spesial Sambut Petani se-Jabar
Saat pandemi melanda, Aminah memanfaatkan waktu di rumah untuk belajar lebih dalam melalui workshop daring dan komunitas pengrajin ecoprint.
Dari kegigihan itu, lahirlah Qaniacraft Ecoprint, yang kini memproduksi pashmina, outer, vest, dan busana modern lainnya berbahan kain alami.
Proses Produksi Ramah Lingkungan yang Penuh Ketelatenan
Dalam setiap produknya, Qaniacraft mengusung proses yang sepenuhnya ramah lingkungan.
Semua bahan pewarna berasal dari alam, tanpa bahan kimia sintetis dan setiap tahap dilakukan secara manual.