PURWAKARTA ONLINE - Fenomena Rohana dan Rojali sedang menjadi bahan perbincangan di dunia maya dan dunia bisnis Tanah Air.
Istilah ini digunakan untuk menyebut perilaku konsumen yang datang ke pusat perbelanjaan hanya untuk melihat-lihat atau bertanya-tanya, tanpa melakukan pembelian.
Rojali merupakan singkatan dari rombongan jarang beli, sedangkan Rohana adalah singkatan dari rombongan hanya nanya-nanya.
Fenomena ini ramai dibahas di media sosial karena dianggap menjadi salah satu penyebab sepinya pusat perbelanjaan di Indonesia.
Baca Juga: Akun Asli Amalia Mutya Hilang! Benarkah Sosok Viral Ini Bukan Orang Sembarangan?
Namun, Direktur Program dan Kebijakan Prasasti Center for Policy Studies, Piter Abdullah, menegaskan bahwa keberadaan Rohana dan Rojali bukanlah penyebab utama sepinya mall.
Menurutnya, faktor dominan justru perubahan gaya hidup masyarakat yang kini lebih memilih berbelanja secara online.
“Kita lihat saat ini mal-mal sepi bukan karena Rojali-Rohana, tapi karena gaya hidup belanjanya sudah banyak pindah ke online,” kata Piter di Jakarta, Selasa, 12 Agustus 2025.
Piter menilai, perkembangan e-commerce telah membuat masyarakat jarang mengunjungi pusat perbelanjaan fisik.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Rp1,86 Triliun di Kimia Farma, Serikat Pekerja dan Kejaksaan Angkat Suara
Meski mall terlihat sepi, konsumsi masyarakat tetap tumbuh dan daya beli terjaga, hanya saja pola belanja berpindah ke platform digital.
Fenomena Rohana dan Rojali kini menjadi bagian dari dinamika perilaku konsumen.
Para pelaku usaha di ritel fisik diimbau berinovasi agar tetap relevan di tengah perubahan zaman.***