Bennix Beberkan Ancaman Serius di Bisnis Pariwisata, Hotel dan Investasi Terancam!
PURWAKARTA ONLINE, Jakarta - Analisis terbaru dari Bennix, pegiat bisnis dan investasi, mengungkapkan kondisi mengkhawatirkan sektor pariwisata Indonesia.
Menjelang Lebaran 2025, okupansi hotel hanya mencapai 20%, jauh di bawah angka tahun sebelumnya yang mencapai 50%.
Padahal, Lebaran seharusnya menjadi momen puncak kunjungan wisata.
Baca Juga: BRI Peduli Jaga Ekosistem Laut Gili Matra, Transplantasi Karang dan Lamun untuk Wisata Berkelanjutan
Daya Beli Rontok, Masyarakat Tak Lagi Prioritaskan Liburan
Bennix menyoroti melemahnya daya beli masyarakat sebagai faktor utama.
Inflasi yang mencapai 6,2%, kenaikan harga BBM, dan PHK massal membuat masyarakat lebih fokus pada kebutuhan pokok.
Survei BPS menunjukkan 70% responden mengurangi anggaran liburan Lebaran tahun ini.
Kebijakan Diskon Tiket yang "Telat" dan Infrastruktur Bermasalah
Pemerintah baru mengumumkan diskon tiket pesawat dan kereta api di Maret 2025, padahal kebanyakan orang sudah memesan tiket sejak September 2024.
Baca Juga: Guru Gembul: Lebaran, Hari Penuh Kemunafikan!
Akibatnya, wisatawan lebih memilih Malaysia, Singapura, atau Thailand yang menawarkan promo lebih awal.
Selain itu, infrastruktur yang buruk seperti jalan rusak di Lampung dan pembangunan tol Yogyakarta yang justru mengalihkan pengunjung ke penginapan di pinggiran, semakin memperparah kondisi.