Mengenal 4 Jenis Capital Expenditure atau Capex yang Wajib Anda Ketahui! Jangan Lewatkan Peluang Keuntungan!

photo author
- Rabu, 14 Juni 2023 | 10:07 WIB
Ilustrasi Capital Expenditure, jenis-jenis Capex
Ilustrasi Capital Expenditure, jenis-jenis Capex

 

PURWAKARTA ONLINE - Pengeluaran modal, atau yang biasa dikenal dengan istilah capital expenditure (capex), merupakan salah satu aspek penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Capex adalah pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh aset tetap atau meningkatkan kapasitas produksi guna mencapai tujuan perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis capex yang umumnya digunakan oleh perusahaan dan contoh-contoh yang relevan.

1. Equipment Replacement (Penggantian Peralatan)

Salah satu jenis capex yang sering dilakukan oleh perusahaan adalah penggantian peralatan. Hal ini bisa disebabkan karena peralatan yang sudah rusak atau tidak berfungsi dengan baik, atau adanya kebutuhan untuk menambah peralatan yang sudah ada. Contohnya, sebuah perusahaan manufaktur memutuskan untuk mengganti mesin produksinya yang sudah tua dan tidak efisien dengan mesin yang lebih modern. Penggantian peralatan ini dapat membantu meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional.

2. Expansion to Meet Growth in Existing Product (Ekspansi untuk Peningkatan Pangsa Pasar dengan Produk yang Sudah Ada)

Capex jenis ini dilakukan ketika perusahaan ingin melakukan ekspansi untuk meningkatkan pangsa pasar dengan produk yang sudah ada. Contohnya, sebuah perusahaan ritel memutuskan untuk membuka cabang baru di lokasi strategis guna menjangkau konsumen yang lebih luas. Proses ekspansi ini memerlukan pengeluaran modal untuk membeli aset seperti gedung dan peralatan untuk mendukung operasional cabang baru tersebut.

3. Expansion Generated by New Products (Ekspansi dengan Merilis Produk Baru)

Perusahaan juga melakukan capex ketika ingin melakukan ekspansi melalui pengembangan produk baru. Misalnya, sebuah perusahaan makanan mengembangkan produk baru yang diharapkan dapat memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan. Proses ini memerlukan pembelian tanah, bangunan, dan peralatan baru seperti pabrik untuk memproduksi produk tersebut. Selain itu, perusahaan mungkin juga harus bekerja sama dengan kontraktor untuk membangun fasilitas produksi yang baru. Semua pengeluaran ini termasuk dalam kategori capex.

4. Projected Mandated by Law (Proyek untuk Menaati Peraturan yang Berlaku)

Jenis capex ini dilakukan ketika perusahaan diwajibkan untuk mematuhi hukum atau peraturan yang berlaku. Misalnya, perusahaan tambang yang harus melakukan penebangan hutan untuk mengekstraksi bahan tambang dari area tersebut. Namun, perusahaan juga harus mengeluarkan dana untuk melakukan reklamasi atau penghijauan sebagai komitmen dalam menjaga lingkungan. Meskipun pengeluaran ini tidak memberikan keuntungan secara langsung, perusahaan harus melakukannya untuk mematuhi peraturan yang berlaku.

Dalam mengelola capex, perusahaan perlu melakukan analisis yang matang untuk memastikan keputusan pengeluaran modal yang diambil sesuai dengan tujuan strategis perusahaan. Faktor-faktor seperti estimasi pengembalian investasi, risiko, dan kontribusi terhadap pertumbuhan bisnis harus dipertimbangkan dengan baik.

Dalam artikel ini, kita telah membahas jenis-jenis capex beserta contoh-contohnya. Mengetahui jenis-jenis ini akan membantu perusahaan dalam merencanakan dan mengelola pengeluaran modal dengan lebih efektif. Dengan demikian, perusahaan dapat memaksimalkan nilai investasi dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X