Baca Juga: Kang Dedi Mulyadi Minta Warga Tenang soal Kasus Resbob Hina Sunda: Biarkan Hukum Bekerja!
Ada bidan atau tenaga kesehatan sebagai koordinator, kader TP PKK sebagai penggerak di masyarakat, dan kader KB sebagai pencatat serta pelapor data.
Semua unsur ini bekerja berdasarkan amanah Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Di Wanayasa, peran TPK terasa nyata.
Mereka rutin melakukan edukasi gizi, pemantauan ibu hamil, pendampingan pascapersalinan, hingga memastikan bayi dan balita mendapat asupan gizi serta imunisasi lengkap.
Baca Juga: Meski Belum Optimal, KDMP Purwakarta Diproyeksi Jadi Tulang Punggung Program Makan Bergizi Gratis
Kerja mereka sering kali sunyi, jauh dari sorotan.
Karena itu, wisata akhir tahun ini bukan sekadar liburan.
Ini adalah jeda sejenak untuk para pejuang kesehatan keluarga di desa.
Sebuah pengingat bahwa di balik angka dan laporan, ada manusia yang juga butuh istirahat, tawa, dan kebersamaan.
Baca Juga: Proyek Kandang Ayam di Maniis Terhenti, Cut and Fill PT Baishun Disetop Satpol PP Purwakarta
Dari Wanayasa ke Carita, dari kerja lapangan ke pasir putih.
Ceritanya sederhana, tapi pesannya kuat: gotong royong, kebersamaan, dan dedikasi masih hidup di tingkat desa.***