PURWAKARTA ONLINE – Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, terus berinovasi dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa.
Salah satu strategi utamanya adalah mengembangkan agrowisata manggis dan desa edukasi berbasis kearifan lokal.
Asep Yana Taryana, Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan Kecamatan Kiarapedes, menyampaikan bahwa pengembangan berbasis potensi desa sedang dikebut melalui program-program pemerintah dan pendampingan masyarakat.
“Contohnya di Cibeber, selain menghasilkan manggis berkualitas, di sana juga dikembangkan agrowisata manggis yang jadi daya tarik baru,” ujarnya saat ditemui di Villa Poesaka Kopi, Jumat 30 Mei 2025.
Baca Juga: Ramalan Gus Dur Soal Prabu Siliwangi Kembali Viral, Warganet Kaitkan dengan Sosok Dedi Mulyadi
Tak hanya manggis, desa lain seperti Parakanceuri di Desa Pusakamulya juga berkembang menjadi desa wisata edukasi.
Di sana, pengunjung dapat belajar cara menanam padi, beternak ikan secara tradisional, hingga memasak nasi menggunakan tungku.
Kampung Parakanceuri bahkan telah menerima 4.000 tamu dari berbagai daerah dan mancanegara berkat program Sidarwis (Sistem Sadar Wisata Berbasis Literasi) dari Baperida Purwakarta.
Tokoh pemuda tani setempat seperti Kang Boti turut berperan penting.
Baca Juga: Dari Joget TikTok hingga Viral, Its Anggi Disebut 'Ratu Link': Siapa Sebenarnya Dia?
Ia menggerakkan petani milenial lewat program Warung Sayur Keliling, bahkan menembus pasar induk dan distribusi rumah tangga.
Menurut Ali Hasanudin, Ketua BPD Pusakamulya, desa wisata bukan hanya soal tempat rekreasi, tetapi juga peluang jasa baru.
Warga bisa mendapatkan penghasilan dari layanan edukasi, ojek wisata, hingga jasa desain promosi.
“Tujuan akhirnya adalah kemandirian ekonomi warga desa. Tapi tetap dengan gaya hidup pedesaan,” kata Ali.