PURWAKARTA ONLINE - Suara alam yang bersahutan menyambut pagi di kawasan Gunung Parang, sebuah permata tersembunyi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Kicauan merdu burung-burung hutan dan gemericik air sungai menciptakan simfoni alam yang menenangkan jiwa.
Lokasinya yang strategis, sekitar 28 km dari pusat Kota Purwakarta atau 79 km dari Kota Bandung, menjadikan gunung ini sebagai destinasi menarik bagi para pencinta alam dan petualangan.
Gunung Parang yang menjulang setinggi 963 meter di atas permukaan laut (mdpl) menawarkan panorama alam yang memukau.
Baca Juga: Febri Hariyadi Berpeluang Tampil Lawan Malut United, Hodak Beri Sinyal Positif
Sinar matahari pagi yang menembus pepohonan menciptakan permainan cahaya dan bayangan yang dinamis, menghadirkan kedamaian yang sulit diungkapkan.
Angin sepoi-sepoi membawa aroma tanah basah dan harumnya bunga-bunga liar, membelai lembut setiap sudut kawasan ini.
Surga bagi Pemanjat Tebing dan Pecinta Ketinggian
Terbentuk dari batu andesit keras, Gunung Parang telah lama dikenal sebagai salah satu tempat panjat tebing alami terbaik di Indonesia.
Tebing-tebingnya yang menantang menjadi daya tarik utama bagi para pemanjat tebing profesional maupun pemula yang ingin menguji adrenalin.
Baca Juga: Misteri Calla Pramuka: Viral di Medsos, Identitas Masih Jadi Tebakan
Keunikan lain dari Gunung Parang adalah adanya via ferrata, jalur pendakian yang dilengkapi dengan tangga besi yang tertanam di dinding gunung.
Diresmikan pada tahun 2015, Via Ferrata Gunung Parang tercatat sebagai yang pertama di Indonesia dan bahkan tertinggi di Asia Tenggara.
Jalur ini menawarkan pengalaman mendaki tebing yang aman namun tetap menantang, memungkinkan lebih banyak orang untuk menikmati keindahan gunung dari ketinggian.