Sampah di Pantai Bali Mengkhawatirkan, Pemerintah Turun Tangan

photo author
- Jumat, 31 Januari 2025 | 13:00 WIB
Sampah musiman di Pantai Kuta dan sekitarnya semakin parah. Pemerintah pusat dan daerah bersinergi untuk mengatasi masalah ini dengan aksi bersih-bersih massal dan rencana pengelolaan sampah berbasis energi. (Instagram.com/garybencheghib)
Sampah musiman di Pantai Kuta dan sekitarnya semakin parah. Pemerintah pusat dan daerah bersinergi untuk mengatasi masalah ini dengan aksi bersih-bersih massal dan rencana pengelolaan sampah berbasis energi. (Instagram.com/garybencheghib)

PURWAKARTA ONLINE, Bali - Tumpukan sampah di pesisir selatan Bali semakin mengkhawatirkan.

Setiap akhir tahun, ribuan ton sampah kiriman memenuhi pantai akibat arus laut, terutama di Kuta, Kedonganan, Jimbaran, Seminyak, hingga Canggu.

Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi akibat sampah yang terbawa dari luar Bali, terutama dari Pulau Jawa.

“Kami terus mendorong penanganan sampah yang melibatkan masyarakat,” ujar Mahendra dalam kegiatan bersih-bersih di Pantai Kuta, Sabtu (4/1/2025).

Baca Juga: Polres Purwakarta Pastikan Imlek 2025 Berjalan Aman, 30 Personel Dikerahkan

Aksi bersih-bersih ini melibatkan 2.115 peserta, termasuk TNI, Polri, pelajar, komunitas, dan pegiat media sosial.

Bahkan, empat menteri turut hadir, yaitu Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, serta Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana.

Mahendra mengapresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap masalah ini.

Ia menegaskan bahwa Bali sudah memiliki regulasi pengelolaan sampah berbasis sumber, tetapi masih membutuhkan dukungan lebih lanjut.

Baca Juga: PERSIB Waspadai Kekuatan PSM Makassar di Pekan Ke-21 Liga 1 2024/25

Menteri Zulkifli Hasan menyebut bahwa sampah kiriman di Bali telah menjadi perhatian serius.

“Kalau dibiarkan, bisa lebih banyak sampah di laut dibandingkan ikan,” katanya.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menambahkan bahwa musim angin barat yang berlangsung dari Oktober hingga Maret memperburuk kondisi ini.

“Jumlah sampah kiriman 2024-2025 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Dari berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X