Memaknai Sumpah Pemuda di Indonesia Pasca Pandemi!

- Senin, 24 Oktober 2022 | 14:24 WIB
Link Download Logo Hari Sumpah Pemuda 2022 PNG, Gratis untuk Spanduk, Banner, Poster, Twibbon HSP ke-94 (kemenpora)
Link Download Logo Hari Sumpah Pemuda 2022 PNG, Gratis untuk Spanduk, Banner, Poster, Twibbon HSP ke-94 (kemenpora)

Karena itu, Maha Patih Gajah Mada pun pernah bersumpah sebagai wadah komitmennya untuk tidak akan makan buah palapa jika belum berhasil mempersatukan nusantara. Kuat sarat makna dan tekadnya.

Sumpah Pemuda 1928 merupakan satu terobosan anak muda dari kebuntuan perlawanan yang minor cita-cita secara eksplisit walaupun Indische Partij saat itu menginginkan agenda radikal yang sama namun gaungnya sangat berbeda.

Baca Juga: 102 Daftar Pinjaman Online Fintech berizin resmi OJK 2022

Sumpah Pemuda pada 1928 menyiratkan 3 makna yang terpenting. Pertama, bukan persatuan semu, melainkan ada ikatan kuat sebagai satu tanah air, bangsa yang satu, dan bahasa persatuan.

Persatuan ini menjadi ikatan konkret bukan sekadar imajiner persatuan (semu).

Kedua, Sumpah Pemuda 1928 telah mengajarkan kepada rakyat bahwa variabel determinan untuk mencapai cita-cita merdeka adalah dengan persatuan.

Baca Juga: TPP Kiarapedes Fasilitasi Pengadaan Buku Gratis untuk Desa!

Ketiga, kesadaran daerah untuk bersatu hadirnya Batak Bond, Jawa, Celebes, dan lain sebagainya menyiratkan perlunya kekuatan sinergi untuk menyusun agenda bersama secara konkret.

Kehadiran mereka di daerah membawa api semangat betapa kelak Indonesia harus hadir sebagai negara dan bangsa yang merdeka dan berdaulat.

Inilah yang kemudian menjadi modal dasar pijakan perjuangan ke arah yang lebih terarah yakni kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: BUM Desa Sasaka Domas Wakili Purwakarta Gelar Teknologi Tepat Guna Tingkat Nasional

Kaum muda generasi 1928 telah berhasil merumuskan tesis berpikirnya tentang variabel pengikat (determinan) untuk Indonesia merdeka.

Kemudian 23 tahun selanjutnya para founding fathers yang bergabung dalam BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) maupun PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) merumuskan konsep negara dan konstitusi, perang gagasan, ide, sekaligus ideologi mewarnai perdebatan mereka.

Suasana kebatinan politik rasional mendominasi para founding fathers oleh karena itu produk politik yang dilahirkan sangat bernuansa realita serta menjawab kebutuhan.

Baca Juga: Desa Gardu Gelar Pelatihan untuk Pengelola Bumdes, Pendamping Desa: Desa Tidak Serta-merta Kasih Modal!

Halaman:

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

China, negara komunis yang sangat kapitalis!

Minggu, 19 Februari 2023 | 18:29 WIB

Gaya hidup ala Nahdliyyin!

Jumat, 17 Februari 2023 | 20:13 WIB

Memaknai Sumpah Pemuda di Indonesia Pasca Pandemi!

Senin, 24 Oktober 2022 | 14:24 WIB

Apa Kabar BBM Satu Harga di Kalimantan?

Senin, 24 Oktober 2022 | 11:59 WIB

Cegah Korupsi, Wujudkan Buton Tengah TEGAR!

Senin, 10 Oktober 2022 | 19:20 WIB

Kesaktian Pancasila, Motivasi Kaum Milenial Muna!

Senin, 3 Oktober 2022 | 16:19 WIB
X