Sampai-sampai kita diarahkan untuk berlatih, umpamanya memakai pakaian seperti orang gila, tidur di jalanan, makan dari sisa makanan orang lain, dan lain-lain.
Latihan ini diharapkan mampu mempersiapkan mental dan emosi manusia, terutama jika kelak di kemudian hari kita mendapati kenyataan yang jauh dari harapan.
Sebegitunya mereka memberikan ajaran, tentu jika ditelaah saat ini, tidak keliru. Sebab inilah latihan cara berfikir, mengendalikan pikiran, mempersiapkan mental, agar kita siap dan ikhlas menghadapi kenyataan hidup, pahit atau manis, menyenangkan atau menyakitkan.
Bagaimana, kalian mau mencoba berlatih? ***
* Ditulis oleh Hasan Sidik, pelahap buku-buku filsafat di Purwakarta
Artikel Terkait
Pemerintah serius bangun Kalimantan, Proyek Kereta Api percepat laju ekonomi
Covid terkendali, Wisata Purwakarta ingin bangkit di Lebaran 2022
Kebijakan Pemprov Jabar tambah libur 3 hari, untuk urai arus balik lebaran 2022
Selamat ulang tahun Ricky Kambuaya!
Kerendahan hati Menag dicibir netizen buntut ucapan lebaran pakai '7 juta anggota'
Pemerintah resmi perpanjang libur sekolah sampai 12 Mei 2022
Dimata Refly Jokowi takut kalah pamor dari Anies, Ngabalin langsung geram!
Menghitung Biaya Haji 2022, Kloter pertama berangkat 4 Juni!
Prediksi Gus Dur Prabowo akan jadi Presiden jika sudah tua hampir jadi kenyataan
Kenapa harus beli dan gunakan produk dalam negeri