Kemudian berikutnya, Anies Baswedan juga memiliki masalah elektabilitas (tingkat keterpilihan).
"Publik akan menguji seberapa kompetitif level elektabilitas Anies setelah tidak menjadi Gubernur DKI Jakarta pada akhir 2022 ini," ucap Umam menjelaskan.
Diketahui, Anies Baswedan akan mengakhiri tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022.
Selain itu, Ganjar Pranowo dan Jenderal TNI Andika Perkasa juga ikut disorot oleh sang pengamat.
Dalam penilaian Umam, sosok Ganjar yang masih terikat pada PDIP, yang berarti NasDem harus bisa mengatur komunikasi politik dengan partai lain.
Baca Juga: Kumpulan ucapan Hari Ayah Sedunia, paling unik dan mengesankan! Tagar happyfathersday
"Ganjar masih butuh restu politik Megawati di tengah keropos-nya dukungan elite. NasDem harus bisa mengatur langkah komunikasi politiknya agar tidak dituding sebagai partai pembajak kader dari partai lain," ujar Umam.
Sedangkan, Jenderal TNI Andika Perkasa juga dinilai masih memiliki elektabilitas yang rendah.
"Memang, pasca-pencapresan NasDem ini elektabilitas Andika bisa terdongkrak. Namun, basis popularitas-nya yang masih terbatas itu perlu dipantau, khususnya setelah Andika pensiun dari jabatan Panglima TNI," tutur Umam menambahkan.*** (Khairunnisa Fauzatul A/pikiran-rakyat.com)
Artikel Terkait
Ganjar Pranowo jadi Capres 2024 terkuat dalam survei Poltracking Indonesia
Isu panas Pilpres 2024 tiket Capres habis terjual!
Andika Perkasa, Anies Baswedan dan Ganjar masuk Bakal Capres 2024 Nasdem, Ahmad Sahroni: Keputusan Partai