Berdasarkan laporan kegiatan penanaman modal, pertumbuhan investasi PMDN pada triwulan I-2022 meningkat sebesar 25,1%, dari Rp108,0 triliun di triwulan I-2021 menjadi Rp135,2 triliun. Investasi sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi menjadi sektor penunjang terbesar realisasi investasi PMDN. Sedangkan investasi PMA pada triwulan I- 2022 meningkat 31,8% dibanding triwulan I-2021 dari Rp111,7 triliun menjadi Rp147,2 triliun.
Baca Juga: Halal bi halal PGRI Kecamatan Kiarapedes
Lima besar realisasi investasi PMDN berdasarkan sektor usaha adalah transportasi, gudang, dan telekomunikasi (Rp27,0 triliun); pertambangan (Rp18,4 triliun); perumahan, kawasan industri, dan perkantoran (Rp17,5 triliun); tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan (Rp10,1 triliun); serta industri makanan (Rp9,7 triliun). Apabila seluruh sektor industri digabung, terlihat sektor industri memberikan kontribusi sebesar Rp25,6 triliun atau 18,9% dari total PMDN.
Berdasarkan lokasi proyek, lima besar realisasi investasi PMDN adalah DKI Jakarta (Rp22,9 triliun); Jawa Barat (Rp21,2 triliun); Jawa Timur (Rp15,4 triliun); Kalimantan Timur (Rp10,2 triliun); serta Riau (Rp9,1 triliun).
Sementara itu, realisasi PMA terbesar untuk periode Januari--Maret 2022 disumbang oleh sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya. Peningkatan realisasi investasi PMA yang terutama terjadi pada sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, membuktikan kebijakan Presiden Joko Widodo yakni melarang ekspor bahan mentah telah berhasil mendorong terjadinya hilirisasi investasi di Indonesia, khususnya industri pengolahan nikel serta industri besi dan baja.
Baca Juga: 5 langkah menuju gaya hidup Slow Living!
Lima besar realisasi investasi PMA berdasarkan sektor usaha adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya (USD2,6 miliar); pertambangan (USD1,2 miliar); listrik, gas, dan air (USD1,0 miliar); transportasi, gudang, dan telekomunikasi (USD0,9 miliar); serta industri kimia, dan farmasi (USD0,8 miliar). Apabila seluruh sektor industri digabung, maka terlihat sektor industri memberikan kontribusi terbesar yakni sebesar USD5,4 miliar atau 52,9% dari total PMA.
Jika ditinjau berdasarkan lokasi proyek, lima besar realisasi investasi PMA adalah: Sulawesi Tengah (USD1,3 miliar); Jawa Barat (USD1,3 miliar); DKI Jakarta (USD1,2 miliar); Riau (USD1,0 miliar); dan Maluku Utara (USD0,7 miliar).
Berdasarkan sektor usaha, lima besar realisasi investasi (PMDN & PMA) adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya (Rp39,7 triliun, 14,0%); transportasi, gudang, dan telekomunikasi (Rp39,5 triliun, 14,0%); pertambangan (Rp35,2 triliun, 12,5%); perumahan, kawasan industri dan perkantoran (Rp24,9 triliun, 8,8%); serta listrik, gas, dan air (Rp23,1 triliun, 8,2 %). Sektor industri pengolahan masih memegang peranan sangat penting dalam peningkatan realisasi investasi dan tetap menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Inilah link download dan nonton KKN di Desa Penari UNCUT resmi
Artikel Terkait
Berani merekayasa arah hidup: Mengubah cara berfikir menjadi lebih positif dan produktif!
Mau Rp3,55 juta? Ikuti Kartu Prakerja Gelombang 28, begini caranya!
Pakistan brutal, para pria gali kubur, perkosa jenazah seorang gadis!
BMKG himbau masyarakat waspadai fenomena gelombang panas!
Inilah link download dan nonton KKN di Desa Penari UNCUT resmi
5 langkah menuju gaya hidup Slow Living!
Halal bi halal PGRI Kecamatan Kiarapedes
Orang Slow Living saat menyetir
TAK SEINDAH DI LAYAR... : Birokrat vs Orang Kampung
Bagaimana larangan ekspor bahan mentah berhasil tingkatkan investasi Indonesia di awal tahun