PURWAKARTA ONLINE, Jakarta - Betapa sangat besar pengaruh fatwa Resolusi Jihad ini bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Sekejap, dari mulai cabang sampai ranting NU menjadi basis markas Hizbullah dan Sabilillah.
Umat Islam tergerak untuk berangkat tak gentar dengan kematian yang setiap saat bisa menimpa mereka.
Bahkan mereka merasa bangga mendapatkan predikat syahid sebab membela agama dan tanah air.
Baca Juga: Komnas HAM duga adanya pelanggaran HAM di kerusuhan Kanjuruhan!
Fatwa ini juga mengilhami adanya peristiwa 10 November 1945.
Tidak hanya itu, resolusi ini juga mendorong perjuangan mempertahankan kemerdekaan hingga empat tahun kemudian.
Pertempuran demi pertempuran yang terjadi di daerah-daerah sangat mempengaruhi jalur diplomasi yang dilakukan elit pemerintahan Indonesia dengan pihak sekutu.
Semisal dikuasainya Krian oleh sekutu, menjadikan perundingan Linggarjati tertunda.
Baca Juga: LINK NONTON 365 DAYS SEASON 3 Sub Indo LK21, Percintaan Laura dan Massimo makin HOT!
Dikuasainya Mojokerto dengan sangat alot, oleh sekutu, juga membuat perundingan Renville tertunda.
Walaupun kedua perjanjian tersebut tetap dilakukan walau Krian dan Mojokerto tetap berhasil dikuasai.
Tidak heran kemudian saat Pemerintahan Presiden Joko Widodo menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional (HSN).
Berikut adalah teks Resolusi Jihad 22 Oktober 1945
Artikel Terkait
Kiarapedes jadi yang pertama Konferensi MWC Nahdlatul Ulama di Kabupaten Purwakarta
Susunan Pengurus MWC Nahdlatul Ulama Kecamatan Kiarapedes 2022-2027
Sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama, mulai dari munculnya organisasi Kebangkitan Nasional pada 1908!
Penjelasan mengenai LEMBAGA dan BANOM di Nahdlatul Ulama
Taher, aktivis senior NU di Kiarapedes beri masukan untuk MWC Nahdlatul Ulama Kiarapedes
Latar belakang adanya Hari Santri Nasional (HSN)
Makna Hari Santri Nasional (HSN) Bagi Bangsa Indonesia
Resolusi Jihad 22 Oktober jadi Patokan Hari Santri Nasional (HSN)