PURWAKARTA ONLINE - Narcissism adalah sebuah konsep psikologis yang menggambarkan seseorang yang sangat terobsesi dengan dirinya sendiri.
Istilah ini berasal dari cerita mitologi Yunani kuno tentang seorang pria bernama Narcissus yang jatuh cinta pada bayangan dirinya sendiri yang terpantul di permukaan air dan akhirnya mati karena tidak dapat memenuhi hasratnya.
Narcissism pada dasarnya adalah sebuah kepribadian yang egosentris dan mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, namun juga memiliki kebutuhan yang tidak seimbang untuk pengakuan dan penghargaan dari orang lain.
Baca Juga: Mengapa Negara Komunis China dan Dunia Meninggalkan Ideologi Komunis: Sebuah Analisis!
Orang yang menderita dari gangguan kepribadian naristik, atau narcissistic personality disorder (NPD), cenderung merasa bahwa mereka adalah yang terbaik dalam segala hal dan berusaha untuk memperoleh pengakuan dari orang lain.
Tanda-tanda NPD termasuk memiliki perasaan yang kuat tentang hak istimewa, keinginan yang tinggi untuk dihormati, kesulitan menerima kritik, kurang empati terhadap orang lain, dan selalu memikirkan kebutuhan dan keinginan pribadi di atas kebutuhan orang lain.
Meskipun semua orang memiliki tingkat kepercayaan diri yang berbeda-beda, narzisisme menjadi gangguan mental ketika individu itu tidak mampu menjalani kehidupan sosial yang normal dan mempengaruhi hubungan antara individu dengan orang lain, seperti kecenderungan untuk memanipulasi dan mengeksploitasi orang lain.
Baca Juga: Studi Ilmiah Terbaru Menguak Rahasia di Balik Berita Viral yang Membuat Internet Jadi Berisik!
NPD dapat mempengaruhi individu dari segala lapisan masyarakat, namun lebih umum terjadi pada pria daripada wanita.
Gangguan ini seringkali berkembang pada masa remaja atau awal dewasa, dan bisa terjadi pada orang yang tumbuh di lingkungan keluarga yang berlebihan memberikan perhatian pada kepentingan anak dan memperlihatkan sedikit perhatian pada orang lain.
Pengobatan NPD biasanya melibatkan psikoterapi yang bertujuan untuk membantu individu mengembangkan keterampilan sosial dan empati, serta mengatasi kecenderungan mereka untuk memanipulasi dan mengeksploitasi orang lain.
Baca Juga: Ayah David Ozzora Tarik Maaf yang Sudah Diberikan kepada Pelaku: Alasan dan Konsekuensinya!
Pengobatan farmakologis juga dapat dilakukan untuk mengobati gangguan mental terkait seperti depresi atau kecemasan.
Dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk menghindari perilaku naristik yang merugikan diri sendiri dan orang lain, dan lebih memilih untuk membangun hubungan yang sehat dan saling menguntungkan dengan orang lain.
Artikel Terkait
Mengapa Negara Komunis China dan Dunia Meninggalkan Ideologi Komunis: Sebuah Analisis!
Studi Ilmiah Terbaru Menguak Rahasia di Balik Berita Viral yang Membuat Internet Jadi Berisik!
Siapakah Prabu Siliwangi? Penelitian Sejarah Terbaru Mengungkap Identitas Tokoh Legendaris Kerajaan Sunda
Prabu Siliwangi: Nama yang Tak Terpisahkan dari Ingatan Kolektif Orang Sunda!
KETERLALUAN Orang Bea cukai Acak-acak Koper Putri Presiden RI Ke-4: Biasa Kasar Sama TKW!
Video Joged Seksi Amanda Manopo yang Viral di Media Sosial dengan 7 Juta Penonton!
Ramalan Zodiak Jumat 24 Maret 2023: Temukan Kesempatan Baru dan Jangan Biarkan Kelelahan Mempengaruhi Hidupmu!
Ayah David Ozzora Tarik Maaf yang Sudah Diberikan kepada Pelaku: Alasan dan Konsekuensinya!
Kontroversi Wisatawan Asing saat Nyepi di Bali: Viral di Medsos Usai Berkemah di Pinggir Pantai Purnama!
Tradisi Ramadhan di Berbagai Negara di Dunia!