Dolar merosot, tertekan data pekerjaan AS yang beragam!

- Minggu, 6 November 2022 | 14:00 WIB
Dollar merosot
Dollar merosot

PURWAKARTA ONLINE, Jakarta - Dolar jatuh pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah laporan penggajian nonpertanian (NFP) AS untuk Oktober menunjukkan negara itu menciptakan lebih banyak pekerjaan baru dari yang diperkirakan.

Tetapi juga menunjukkan tanda-tanda perlambatan dengan tingkat pengangguran lebih tinggi dan inflasi upah lebih rendah.

Greenback awalnya naik segera setelah data dirilis, tetapi jatuh karena pelaku pasar mencerna laporan pekerjaan, mencatat data tidak semuanya positif dan mendukung pandangan Federal Reserve (Fed) dapat memperlambat laju kenaikan suku bunga di waktu mendatang.

Baca Juga: Pendidikan Guru Penggerak dan Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

NFP AS meningkat 261.000 bulan lalu, data menunjukkan pada Jumat (4/11/2022). Data untuk September direvisi lebih tinggi menjadi menunjukkan 315.000 pekerjaan ditambahkan, bukan 263.000 seperti yang dilaporkan sebelumnya.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan 200.000 pekerjaan, dengan perkiraan mulai dari 120.000 hingga 300.000.

Namun, tingkat pengangguran naik menjadi 3,7 persen dari 3,5 persen pada September. Penghasilan per jam rata-rata meningkat 0,4 persen setelah naik 0,3 persen pada September, tetapi kenaikan upah melambat menjadi 4,7 persen tahun-ke-tahun pada Oktober setelah naik 5,0 persen pada September.

Baca Juga: 7 pose seksi Jessica Iskandar!

Fed fund berjangka pada Jumat (4/11/2022) memperkirakan peluang 52,5 persen untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin bulan depan, dan probabilitas 47,5 persen untuk kenaikan 50 basis poin.

Peluang kenaikan 75 basis poin mencapai 64 persen segera setelah data penggajian dirilis.

Suku bunga terminal The Fed, atau tingkat di mana suku bunga akan mencapai puncaknya, turun menjadi 5,09 persen pada Jumat (4/11/2022) sore, dari sekitar 5,2 persen tepat sebelum data.

Baca Juga: Fenomena alam 3 November 2022, bagaimana bisa Tengah Hari Lebih Awal?

"Meskipun laporan hari ini secara keseluruhan cukup beragam, kami tidak melihat bagaimana Fed dapat melihat data ini dan berpikir bahwa mereka membuat kemajuan yang berarti untuk mengendalikan inflasi," kata Ekonom Pasar Uang Jefferies, Thomas Simons, di New York.

"Pertumbuhan penggajian melambat dan pertumbuhan upah melambat, tetapi tidak ada yang melambat cukup cepat. Data hari ini meninggalkan kemungkinan kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi untuk pertemuan FOMC Desember, meskipun jelas kami memiliki beberapa rilis data penting lainnya antara sekarang dan nanti."

Halaman:

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X